Monday, July 25, 2016

Model Dan Cara Berkebun Hidroponik

model-hidroponik
MODEL KEBUN HIDROPONIK -- Budidaya tanaman hidroponik menjadi trend di kalangan masyarakat perkotaan. Hidroponik sebagai salah satu cara budidaya tanaman pada lahan terbatas yang cukup efisien, bersih dan memiliki produktivitas tinggi. Karena media tanaman hidroponik bukan tanah seperti budidaya tanaman konvensional, berkebun hidroponik memerlukan teknik dan model berkebun tersendiri. Ada berbagai model berkebun hidroponik yang telah dikembangkan di berbagai belahan dunia.

Masing-masing model berkebun hidroponik yang sudah ada memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk diterapkan di rumah anda, model berkebun hidroponik yang dilakukan bisa disesuaikan dengan lingkungan dan keadaan anda.

Pada Umumnya ada beberapa model berkebun hidroponik yang sudah dikembangkan. Selain model bertanam hidroponik berkembang, variasi dan bahan yang digunakan juga banyak diadaptasi dengan material yang sederhana , hingga memanfaatkan bahan di sekitar yang ada.

Cara Menanam Hidroponik

Berikut ini adalah model bercocok tanamn secara hidroponik :
1. NFT Sistem Hidroponik
Nutrient Film Technique (NFT) merupakan cara baru untuk bercocok
tanam di Indonesia. Tehnik ini sangat cocok diterapkan di daerah yang lahannya sangat tidak subur, selain itu juga dapat diterapkan di dataran tinggi maupun rendah dengan prinsip dan tujuan akhirnya adalah agar hasil panen berkualitas tinggi.

Sistem hidroponik NFT merupakan model budidaya yang meletakan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut bersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran tanaman dapat berkembang, karena disekeliling perakaran terdapat lapisan nutrisi sehingga tanaman tumbuh pada dasar talang.

Pada sistem hidroponik ini, larutan nutrisi dipompakan ke dalam growing tray (tempat/keranjang/pot untuk tumbuh tanaman) yang biasanya berupa tabung dan larutan nutrisi tersebut akan mengalir melewati akar tanaman kemudian akan mengalir kembali ke bak penampungan. Umumnya tidak ada media tumbuh selain udara sehingga dapat menghemat penggantian media tumbuh setelah panen.

Biasanya, tanaman ditempatkan pada sejenis keranjang plastik kemudian akar tanaman menggantung ke dalam larutan nutrisi. Tetapi, tetap dibutuhkan media untuk masa persemaian biji sampai siap dipindah ke sisten NFT ini. Sistem ini rentan terhadap kekurangan daya listrik dan kerusakan pompa air. Akar tanaman cepat kering ketika aliran larutan nutrisi terganggu. Keuntungan pemakaian NFT adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.

2. Wick System
model-wick-system-hidroponik
Model Bertanam Hidroponik Wick System

Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air

3. Water Culture System Hidroponik
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.

4. Drip System Hidroponik
Drip System (sistem tetes) adalah salah satu jenis sistem hidroponik yang prinsipnya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus menerus sesuai kebutuhan tanaman. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan.

Tanaman mendapatkan nutrisi setiap saat sesuai kebutuhannya dengan mengatur tetesan agar tanaman tidak tergenang maupun kekeringan. Pada drip system, timer digunakan untuk mengontrol pompa air. Ketika timer menghidupkan pompa air, pompa akan mengalirkan larutan nutrisi ke alat khusus yang akan meneteskan larutan nutrisi ke bagian dasar dari masing-masing tanaman.

5. Aeroponik System
Aeroponik berasal dari kata yaitu Aero (udara) dan Poniq (Cara Budidaya). Merupakan satu cara penanaman sayuran yang terbaik menggunakan udara serta ekosistem air/nutrien tanpa penggunaan tanah. Teknik ini menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar tampak menggantung. Dengan prinsip kerja air dan nutrisi yang diserap tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil atau kabut.

Pengkabutan ini berasal dari pompa di bak penampung yang disemprotkan menggunakan nozzle sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat diserap akar tanaman yang digantung. Salah satu keunggulan Aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara sehingga respirasi akar lancar dan menghasilkan banyak energi.

6. EBB & FLOW System atau Sistem Pasang Surut
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.

Sistem seperti ini umumnya dilakukan dengan pompa air yang dibenamkan dalam larutan nutrisi (submerged pump) yang dihubungkan dengan timer (pengatur waktu). Ketika timer menghidupkan pompa, larutan nutrisi akan dipompa ke grow tray (keranjang/tempat/pot tanaman). Ketika timer mematikan pompa air, larutan nutrisi akan mengalir kembali ke bak penampungan.

Timer diatur dapat hidup beberapa kali dalam sehari, tergantung ukuran dan tipe tanaman, suhu, kelembaban, dan tipe media pertumbuhan yang digunakan. Sistem hidroponik ini dapat digunakan untuk beberapa media pertumbuhan. Media yang dapat menyimpan air cukup baik untuk sistem hidroponik ini seperti rockwool, vermiculite, coconut fiber.

0 comments:

Post a Comment